7 Jul 2013

Kota Kelahiran part 2

Hari ke 3 berada di Kota Kelahiran, 
hari ini saya berasa menggantikan peran anak kecil di film wedding dress, tepatnya saat adegan sang anak dibawa oleh ibunya pergi ke pantai...
Ini yang saya lakukan seharian
Pergi ke daerah selatan Kota Tasikmalaya, tepatnya ke sekitar pantai 

Siapa yang tidak kenal dengan pantai, laut, ombak dan kawan-kawan disekitarnya?
Semua orang jelas-jelas mengenali mereka dan itu pasti.
Nah kali ini saya akan menceritakan sekaligus merekomendasikan tempat yang kece untuk mengisi liburan atau menjadi tempat quality time sama familinya..

"Pantai Sindang Kerta"

Jujur saya baru mengenal di Tasikmalaya ada pantai seindah ini, namanya pantai Sindang Kerta, menurut sumber dari dinas pariwisata dan kebudayaan provinsi Jawa Barat , Pantai Sidangkerta merupakan pantai landai yang memiliki hamparan pasir putih yang sangat luas. Pantai ini terletak di Kabupaten Tasikmalya tepatnya 4 km dari pantai Cipatujah.

Pesona Laut Sindangkerta
Saya liat pantai ini ramai di sore hari. Kebanyakan penduduk sekitar menikmati keindahan pantai sore hari, itu memang lucu dan menurut saya pantai sore hari lebih terlihat kecantikan, keanggunan dan pesona nya. :3
Dipantai ini sepi sekali oleh nelayan, perahu pun jarang. Mungkin karena angin dan ombak yang terbilang besar seklai sehingga tidak memungkinkan digunakan melaut. Namun kecenya  tempat ini banyak digunakan untuk penangkaran penyu.
Hamparan Luas Pasir Pantai Sindangkerta



Pantai ini juga memiliki hamparan pasir yang sangat amat teramat luas. Saya merasakan seperti berada di Padang Pasir, kece berat. Yang lebih wah lagi, matahari disana terik sekali, cuacanya panas tapi kondisinya sejuk. mungkin karena angin yang besar kali ya, atau karena saya terpesona dengan keindahannya, entahlah, yang jelas disini saya bisa merasakan sungguh Allah maha pencipta yang paling sempurna.
Kelembutan Pasir Pantai Sidangkerta




Pasirnya lembut, halus bersih pula, indah ketika melihat para pasir bergerak terbawa angin yang kencang.
Sudahlah lah saya speechless denan keindahan pantai ini..










Gulampo
Jalan-jalan, rekreasi, ga klik kalau tidak membawa oleh-oleh. Sesungguhnya disekitar pantai sudah biasa banget ya dengan pernak-penik pantai, atau baju pantai. Sepertinya dimana-mana juga ada....
Tapi di tempat ini ada oleh-oleh yang unik dan mengenyangkan. namanya Gulampo..
Gulampo ini makanan khas dari daerah Cikalong Kabupaten Tasikmalaya. Makanan ini dibuat dari parutan kelapa yang dilapis dengan gula merah. Kemasan makan ini tidak kalah uniknya. Makanan ini dikemas dengan daun kelapa kering. Kalau soal rasa, jangan ditanya, rasanya manis dan enak pastinya.

Pantai ini cocok juga bagi teman-teman yang membutuhkan tempat yang nyaman, jauh dari keramaian, tempat mencari kedamaian *halah*pokonya cocok lah buat jiwa-jiwa yang senang dengan suasana hidmat dan tidak riweuh dengan keramaian. :D

Nah itu lah segelintir kilasan pantai indah ini, jika teman-teman ingin merasakan apa yang saya rasakan, langsung saja datang ke TKP, ~~~~
Pantai Sindangkerta merupakan pantai landai dengan hamparan pasir putih yang mempunyai taman laut yang mengesankan serta merupakan tempat habitat penyu (celonyamidas) dalam penetasan telur-telurnya - See more at: http://disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=476#sthash.ARME1yXR.dpuf
Pantai Sindangkerta merupakan pantai landai dengan hamparan pasir putih yang mempunyai taman laut yang mengesankan serta merupakan tempat habitat penyu (celonyamidas) dalam penetasan telur-telurnya - See more at: http://disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=476#sthash.ARME1yXR.dpuf
Pantai Sindangkerta merupakan pantai landai dengan hamparan pasir putih yang mempunyai taman laut yang mengesankan serta merupakan tempat habitat penyu (celonyamidas) dalam penetasan telur-telurnya - See more at: http://disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=476#sthash.ARME1yXR.dpuf
Pantai Sindangkerta merupakan pantai landai dengan hamparan pasir putih yang mempunyai taman laut yang mengesankan serta merupakan tempat habitat penyu (celonyamidas) dalam penetasan telur-telurnya - See more at: http://disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=476#sthash.ARME1yXR.dpuf
Pantai Sindangkerta merupakan pantai landai dengan hamparan pasir putih yang mempunyai taman laut yang mengesankan serta merupakan tempat habitat penyu (celonyamidas) dalam penetasan telur-telurnya. - See more at: http://disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=476#sthash.ARME1yXR.dpuf

6 Jul 2013

Semur Ikan Tongkol dengan Telur Puyuh

Jika orang-orang bertanya masakan siapa yang paling enak, pasti jawabnya masakan ibu
Itu benar sekali, tidak ada masakan yang bisa mengalahkan kelezatan masakan Ibu. 
Nah si semur ikan tongkol dengan telur puyuh ini merupakan menu spesial ketika saya pulang ke rumah karena memang menu ini menu favorit saya, haha *ga penting*. Rasanya enak banget pastinya. *apacoba -_-"
Menu spesial, belum 'klik' kalau ga dibuat sendiri, ini pertama kalinya saya membuat masakan sendiri (ga murni sendiri juga, ada bantuan ibu sebagai komando) ----> romantis kaaaan. *skip.

oke, kali ini saya akan membagi resep masakan spesial ini

bahan-bahan yang harus dipersiapkan
1. Irisan ikan tongkol
2. Telur puyuh
3. Bumbu semur
4. Kecap
5. Santan
6. Garam
 
- bahan untuk bumbu semur
2  cabe merah
8 bawang mera
1/2 butir bawang putih
1/2 buah tomat
1/2 ons kemiri

Proses pembuatan :
Persiapkan irisan ikan tongkol dan telur puyuh yang sudah dikupas, lalu disiapkan juga santan, sedikit gula merah dan kecap.
nah, selain itu, pertama dan paling utama yang harus dipersiapkan adalah bumbu semur nya
bumbu ini saya buat dengan cara tradisional, yaitu dengan cara diulek.
1. cabe merah yang sudah dipisahkan bijinya diulek sampai halus
2. masukan bawang merah dan bawang putih yang sudah dikupas, lalu ulek sampai halus
3. masukan tomat lalu ulek
4. masukan kemiri dan ulek sampai halus juga

kenapa harus satu-satu? biar mudah menguleknya dan gampang halus
kenapa ga pake blender ? Nah disini seninya membuat bumbu, saya lebih senang mengulek karena ada campuran rasa dan keadaan hati dari pembuatnya, *naon deui coba* --> skip. Yaaaa mengulek lebih memuaskan daripada pake blender, enough,

bumbu yang sudah diulek sampai halus
nah setelah bumbu jadi, tinggal proses masak
1. masukan minyak secukupnya kedalam wajan,
2. bumbu yang sudah jadi dimasukan kedalam wajan, lalu ditumis sampai harum
3. masukan air, lalu aduk perlahan, lalu masukan 1 sendok teh garam dan aduk
4. masuka irisan ikan tongkol secara perlahan, aduk sedikit-sedikit jangan terlalu cepat karena takutnya irisanya jadi berantakan
5. masukan sedikit gula merah, aduk perlahan
6. setelah itu masukan telur puyuhnya, lalu diamkan sejenak
7. masukan kecap secukupnya, lalu aduk
8. masukan santan, lalu diamkan supaya bumbu meresap dan air menyusut
9.  Setelah selesai, sajikan semur hangat

Nah itulah sekelumit alur pembuatan semur ikan tongkol dengan telur puyuh, dijamin rasanya lezat apalagi disajikan hangat.

Selamat mencoba
Selamat makaaaaan ~~~

5 Jul 2013

SI Putri Malu

Gadis itu bernama Mimosa pudica. namanya sangat cantik, secantik peringainya. Pudica sendiri berasal dari bahasa latin yang artinya malu. Ya memang dia gadis yang sangat pemalu. Dia lahir sembilan belas tahun yang lalu. Sifatnya sangat lembut namun memiliki kepasrahan yang tinggi. dia sangat tidak tahan dengan goncangan bahkan sentuhan sedikit pun dia sangat lemah. Padahal dia dididik dari keluarga yang tangguh. entah gen apa yang diturunkan kepada dia sehingga dia menjadi anak yang amat sangat teramat lemah.

Suatu hari, tepatnya disebuah tempat yang belum pernah dia kenal. Dia melihat banyak sekali orang-orang disekitar sana. Aktivitas mereka berbeda-beda. Ada yang sedang berjualan, ada yang sibuk bermain gitar, ada yang sibuk beratraksi sepeda, bahkan ada pula yang hanya duduk berdiam diri menunggu sesuap nasi. Dia sangat aneh meilhat kondisi itu. Lalu dia bertanya "Apakah diantara orang-orang ini ada yang senasib denganku? Setiap hari hanya itu saja yang mereka lakukan, begitupun aku, tidak ada hal lain yang aku kerjakan , selain belajar dan berdiam diri"

Saat itu, dia bertemu dengan seorang wanita cantik berkerudung. peringainya anggun dan wajahnya terlihat selalu damai. tiba-tiba dia mendekati gadis itu lalu berkata 
"Tidakah kamu memiliki keinginan untuk keluar dari kebiasaanmu?"
"maksudmu apa? aku tidak paham"
"aku melihatmu memiliki kemampuan yang luar biasa, aku tau, kamu tipe pembelajar sejati, tapi apakah kamu tidak berkeinginan untuk keluar dari kebiasaanmu?"
"sesungguhnya aku sangat ingin mencoba keluar dari kebiasaanku, tapi aku takut. kamu tau, setiap kali orang menyerangkan, aku tampak lemah, tekanan dalam tubuhku tidak bisa menahan tekanan dari luar"
"tapi kamu bisa tampak kuat kembali kan?"
"itupun butuh waktu yang lama. aku berpikir, dengan lemah, aku bisa terlindungi, dengan lemah, orang-orang tidak akan berani menyerangku, karena aku lemah. mana mungkin ada orang yang tega menyerang prang lemah"
"hmm, cobalah keluar dari zona amanmu, tidak semua orang kasian melihat orang lemah, apa kamu tidak berpikir orang-orang akan memanfaatkan kelemahanmu untuk menyerangmu? percayalah kamu tidak lemah, hanya saja kamu tidak mau mencoba. Tanamkan sugesti positif pada diri kamu, aku percaya kamu bisa, karena kamu punya potensi, manfaatkan potensimu itu."

Sejujurnya gadis itu bingung, mengapa wanita cantik itu tiba-tiba datang dan menyerang. Apa peduli dia? tapi kata-kata dari wanita itu seperti cambuk bagi dia.
dan akhirnya dia berpikir haruskah dia keluar dari kebiasaannya? beranikah dia menahan tekanan dari luar? Bisakan dia lebih kuat dari biasanya?
entahlah.

*to be continue

Kota Kelahiran part 1

Sebelumnya saya ingin mengucapkan
terimakasih kepada abang angkot kampus dalam, 
terimakasih kepada abang transpakuan,
terimakasih kepada abang bus baranangsiang-kampung rambutan, 
dan terakhir terimakasih kepada abang bus budiman jakarta-tasikmalaya. 
berkat kalian, saya bisa sampai di Tasikmalaya sehingga saya dapat bertemu dengan orangtua saya.
*oke skip
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kota Tasik kota resik, kota ditatar priangan
Kota Tasik lembur kuring, banjarkarang panineungan

dua kaliamt diatas diambil dari lirik salah satu tembang kejayaan Tasikmalaya. 
arti dari dua kalimat diatas adalah 
- kota tasik kota resik
resik adalah semboyan dari kota tasik. menggambarkan suasana kota yang rapi, bersih, aman dan sejahtera
- kota ditatar priangan 
Secara etimologi, Priangan atau Parahyangan sering diartikan sebagai tempat para rahyang atau hyang. Berasal dari gabungan kata para-hyang-an; para menunjukkan bentuk jamak, sedangkan akhiran -an menunjukkan tempat, jadi Parahyangan berarti tempat para hyang bersemayam. 
singkatnya, Kota Tasik ini berada diantara atau dikelilingi oleh pegunungan.
- Kota Tasik lembur kuring = Kota Tasik  kota saya
- banjarkarang panineungan
maksudnya adalah kota ini selalu menjadi kenangan dan selalu dirindukan :)

nah sekarang saya ingin membagi sejarah kota Tasikmalaya


Sejarah berdirinya Kota Tasikmalaya sebagai daerah otonomi tidak terlepas dari sejarah berdirinya kabupaten Tasikmlaya sebagai daerah kabupaten induknya. Sebelumnya, kota ini merupakan ibukota dari kabupaten Tasikmalaya, kemudian meningkat statusnya menjadi kota administratif tahun 1976, pada waktu A. Bunyamin menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya, dan kemudian menjadi pemerintahan kota yang mandiri pada masa Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya dipimpin oleh bupatinya saat itu H. Suljana W.H.

Sang Mutiara dari Priangan Timur itulah julukan bagi kota Tasikmalaya. Kota Tasikmalaya adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Barat. Kota ini terletak pada 108° 08′ 38″ – 108° 24′ 02″ BT dan 7° 10′ – 7° 26′ 32″ LS di bagian Tenggara wilayah Propinsi Jawa Barat. Kota ini dahulu adalah sebuah kabupaten, namun seiring dengan perkembangan, maka terbentuklah 2 buah bentuk pemerintahan yaitu Pemerintahan Kabupaten dan Pemerintahan Kota Tasikmalaya.

Tonggak sejarah lahirnya kota Tasikmalaya, mulai digulirkan ketika Kabupaten Tasikmalaya di pimpin oleh A. Bunyamin, Bupati Tasikmalaya periode tahun 1976 – 1981. Pada saat itu melalui peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1976 diresmikanlah Kota Administratif Tasikmalaya oleh Menteri Dalam Negeri yang pada waktu itu dijabat oleh H. Amir Machmud. Walikota Administratif pertama adalah Drs. H. Oman Roosman, yang dilantik oleh Gubernur Jawa barat, H. Aang Kunaefi
Pada awal pembentukannya, wilayah kota Administratif Tasikmalaya meliputi 3 Kecamatan yaitu Cipedes, Cihideung dan Tawang dengan jumlah desa sebanyak 13 desa.

Kemudian pada tahun 2001, dirintislah pembentukan Pemerintah Kota Tasikmalaya oleh Bupati Tasikmalaya, Kol. Inf. H. SuIjana Wirata Hadisubrata (1996 – 2001), dengan membentuk sebuah Tim Sukses Pembentukan Pemerintah Kota Tasikmalaya yang diketuai oleh H. Yeng Ds. Partawinata SH. Melalui proses panjang akhirnya dibawah pimpinan Bupati Drs. Tatang Farhanul Hakim, pada tanggal 17 Oktober 2001 melalui Undang-undang Nomor 10 Tahun 2001, Pembentukan pemerintahan Kota Tasikmalaya sebagai pemerintahan daerah otonom ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden RI di Jakarta bersama-sama dengan kota Lhoksumawe, Langsa, Padangsidempuan, Prabumulih, Lubuk Linggau, Pager Alam, Tanjung Pinang, Cimahi, Batu, Sikawang dan Bau-bau. Selanjutnya pada tanggal 18 Oktober 2001 pelantikan Drs. H. Wahyu Suradiharja sebagai Pejabat Walikota Tasikmalaya oleh Gubernur Jawa Barat dilaksanakan di Gedung Sate Bandung.

Melalui Surat Keputusan No. 133 Tahun 2001, tanggal 13 Desember 2001 Komisi Pemilihan Umum membentuk Panitia Pengisian Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Kota Tasikmalaya (PPK-DPRD), selanjutnya pengangkatan anggota DPRD Kota Tasikmalaya disahkan melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat, No. 171/Kep.380/Dekon/2002, tanggal 26 April 2002, dan pada tanggal 30 April 2002 keanggotaan DPRD Kota Tasikmalaya pertama diresmikan. Kemudian pada tanggal 14 November 2002, Drs. H. Bubun Bunyamin dilantik sebagai Walikota Tasikmalaya, sebagai hasil dari tahapan proses pemilihan yang dilaksanakan oleh legislatif.
Sesuai Undang-Undang No. 10 Tahun 2001 bahwa wilayah Kota Tasikmalaya terdiri dari 8 Kecamatan dengan jumlah Kelurahan sebanyak 15 dan Desa sebanyak 54, tetapi dalam perjalanannya melalui Perda No. 30 Tahun 2003 tentang perubahan status Desan menjadi Kelurahan, desa-desa dilingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya berubah statusnya menjadi Kelurahan, oleh karena itu maka jumlah kelurahan menjadi sebanyak 69 kelurahan, sedangkan kedelapan kecamatan tersebut antara lain :
  • Kecamatan Tawang
  • Kecamatan Cihideung
  • Kecamatan Cipedes
  • Kecamatan Indihiang
  • Kecamatan Kawalu
  • Kecamatan Cibeureum
  • Kecamatan Mangkubumi
  • Kecamatan Tamansari

mungkin hanya itu yang bisa disampaikna seputar sejarah tasik

nantika kota kelahiran part selanjutnya ~~~~

 

16 Mei 2013

Mulai cinta

sebenarnya agak geli menjadikan dua kata diatas sebagai judul. tapi tak apa. ini akan menjadi awal langkah menapaki huruf-huruf dari rangkaian kata-kata disetiap lembaran kertas pada sebuah buku. 
ya intinya, saya akan memulai mencintai  "membaca buku"

-----------------------------------------------------------------------------------------
buku pertama yang dijadikan projek minggu ini yaitu buku "Tanjung Priok : Tragedi yang Tidak Perlu".
awal melihat buku ini, ya merasa tertarik lah ya, penasaran apa isinya, bagaimana ceritanya, sebenarnya apa yang menjadikan alasan judul itu sebagai tragedi yang tidak perlu.
kemudian  mencoba untuk membaca. satu per satu , halaman per halaman berhasil dilewati. kesimpulaanya, saya boring dengan buku ini -_-.  kenapa? karena isinya seperti buku sejarah. ya mungkinbagi orang-orang yang cinta dengan sejarah, ini bakal menjadi buku paling top lah ya. isinya ada yang mengisahkan perjuangan para aktivis Islam untuk menjadikan negara Indonesia sebagai negara yang berlandaskan hukum Islam. Pendirian partai-partai politik saat masa-masa sebelum orde baru dan sebagainya (sepertinya saya sudah lupa dengan cerita ril nya).

ada satu hal yang paling aku suka dibagian buku ini, ketika ada salah seorang aktivis (lupa namanya, karena terlalu banyak nama dalam buku ini), beliau memberi gagasan yang intinya 'walaupun kita tidak bisa menjadikan negara Indonesia sebagai negara Islam Indoneisa, namun kita harus bisa menanamkan nilai-nilai Islam untuk bangsa'. yang saya tangkap intinya karena sistem di negara kita memang berlandaskan pada pancasila, kita tidak bisa memaksa untuk menjadikan negara berlandaskan Islam, karena memang negara kita negara yang beragam -sesuai dengan semboyannya, Bhineka tunggal Ika-, namun nilai-nilai Islam harus terus ditanamkan, intinya jangan pantang menyerah untuk dakwah. 

nah sebeanrnya, tragedi yang tidak perlu itu ada disebelah awal buku ini. jadi ceritanya, ada seorang Babinsa yang bernama Hermanu , katannya kedapatan sedang berada di musolah di sekitar tanjung priok dengan memakai alas kaki. Melihat hal itu warga langsung marah dong sehingga meraka melakukan protes sampai berunjuk rasa, gontok-gontokan sampai memakan korban. Mungkin tidak perlu nya itu disini, hal seperti ini bisa saja diselesaikan secara kekeluargaan, namun karena amarah yang tengah mengelilingi berbagai pihak, akhirnya terjadilah petumpahan darah ini

yaaa itulah kesan dari saya ketka membaca buku itu. sekali lagi mungkin karena saya tidak terlalu tertarik dengan sejarah, yaah akhirnya merasa bosan sendiri, tapi alhamdulillah selalu ada hikmah dibalik kejadian, setidaknya saya tau kisah-kisah perjuangan para aktivis jaman dulu yang ingin membertahankan kehedak dan perjuangannya.

sekian :)

27 Apr 2013

Coba Katakan

Mungkin bagi sebagian orang, mengonversi kalimat hati kedalam lisan itu sulit untuk dilakukan. Kecenderungan memilih untuk mengonversi kedalam bentuk tulisan, tidak divisualisasikan dan tidak dijadikan bahan untuk diaudiokan menjadi suatu hal yang lebih nyaman untuk dilakukan, sepertinya.
 
Terkdang hal seperti itu terjadi pada seseorang. Ketika kesulitan menimpa dirinya, hantaman menerjangan dirinya, tidak pernah dia menginzinkan pita suaranya untuk mengatakan keluh kesahnya. Tidak pernah dia menginizinkan mulutnya untuk menekuk. Hanya tawa riang canda yang dia visualisasikan kepada teman-temannya. 

Menurut saya itu sangat aneh, tapi ya bisa jadi itu hal yang patut dicontoh. karena mungkin prinsipnya cukup diri sendiri saja yang bisa merasakan, jangan melibatkan orang lain. tapi menurut saya juga, itu tidak baik dilakukan. Itu hanya akan menyiksa diri sendiri, yaa kecuali jika memang mereka mempunyai alternatif lain untuk meluapkan perasaannya. Tapi tetap saja itu tidak baik, sangat amat teramat tidak baik sekali!.

Sudah dari jaman kapan taun kan kita diajarkan untuk berinteraksi dengan orang lain, toleransi dengan sesama, saling menghargai, menghormati dan kawan-kawannya. itu terurai lengkap dipelajaran kewarganegaraan waktu SD (aku ingat betul). Sudah dari jaman kapan juga kita mengetahui bahwa kita adalah makhluk sosial, kita tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. hmm dewa sekali sepertinya jika ada orang yang memilih untuk hidup sendiri. kasian. 
 
Mungkin memang benar ya keterlibatan seseorang dalam masalah yang kita hadapi tidak sepantasnya dilakukan, jika memang itu akan memberatkan orang lain. tetapi tanpa sadar kehadiran orang-orang yang peduli terhadap kita akan meringankan beban kita, apalagi jika kita mengkomunikasikannya kepada orang yang tepat.

Pernah suatu ketika, merasakan suatu keadaan tanpa alasan, sang lakrimal tiba-tiba memproduksi lakrima secara berlebih, entah mengapa. mungkin karena itu bagian dari emosi sesaat atau mungkin karena itu bagian dari luapan sang renjana dan hanya sekedar luapan saja, setelah itu, dengan sendirinya produksi normal kembali. Akhir-akhir ini memang sering sekali kejadian seperti itu. 
 
Dulu, tempat luapan hanyalah alat bantu berupa pulpen dan secarik kertas sebagai medium perantara luapan emosi. Awalnya hal itu dirasa yaaa bisa lah ya sebagai metode untuk curhat, tetapi lama lama jadi mikir juga, perlu seseorang yang dapat dijadikan sebagai encoder. 
 
Berbicara dengan kertas hanya akan meluapkan emosi saja, tidak mebuahkan solusi. Menurut buku dasar-dasar komunikasi yang saya baca, komunikasi yang efektif itu ketika pesan yang tersampaikan bisa dipresentasikan dalam bentuk makna yang dapat dimengerti. Apakah secarik kertas dapat menafsirkan makna dari pesan yang disampaikan? tentu tidak.
 
Ketika kita memiliki keinginan untuk mencoba mengkomunikasikan apa yang sebernarnya terjadi pada diri kita, akan muncul timbal balik. Timbal balik inilah yang bisa dijadikan referinsi untuk kita belajar bagaiman harus bersikap dan mengambil keputusan. nah proses belajar untuk bersikap dan mengambil keputusan inilah yang merupakan proses menuju pendewasaan. Jika saja hal itu bisa dipahami, apa yang menjadikan diri kita ragu untuk mengatakan?

Bobot masalah itu tergantung dari bagaimana kita dapat menyikapinya. Jika dirasa sulit untuk disikapi ya mungkin masalah itu akan dirasa berat, tetapi jika dirasa ringan untuk disikapi maka masalah itu akan ringan juga untuk dirasakan :)

Cobalah untuk mengatakan dan mengkomunikasikan apa yang menurut kita pantas untuk disampaikan. Bukan untuk membagikan beban kepada orang lain, justru memberi bentuk pertolongan, karena secara tidak langsung fungsi sebagai saudara yang harus saling membantu akan mudah untuk dilakukan. 

14 Apr 2013

Fyord

Berawal dari sebuah pertemanan biasa. 
----------------------------------------------------------------
Kami dipertemukan sejak kami duduk di bangku sekolah dasar. Sekolah kami berada ditengah-tengah perumahan, tepat dekat lapangan yang luas dengan sawah yang lapang disekitarnya. Dengan tumpukan bebatuan didepannya (sekarang sudah tidak ada) tempat kami bermain dan bertualang. 
Banyak sekali cerita bahagia yang kami karyakan dulu. Karena bagi kami, sekolah itu bukan sekedar tempat kami belajar. Selalu saja ada kegiatan-kegiatan yang kami lakukan. Dan sekarang, semua itu sudah menjadi cerita yang luar biasa bagi kami. 

***
Fyord adalah serangkaian huruf yang menjadi ikatan kuat persahabatan kami. Awal kami memberntuk nama itu, ketika kami lulus dari sekolah dasar. Kami melanjutkan sekolah ditempat yang berbeda-beda. Berawal dari seringnya kami berkumpul untuk sebuah acara reunian, dari sana lah kami mencetuskan sebuah nama itu.

Mungkin sebagian orang bertanya-tanya, mengapa Fyord?

Menurut salah seorang sahabat, fyord itu semacam garis yang mendekatkan danau-danau disekitar laut. Rumah kami sangat berdekatan, jika dilihat dari atas, mungkin bisa digambarkan menjadi sebuah gugusan bintang. Karena itulah kami menamai perkumpulan kami dengan nama Fyord.

Sebenarnya perkumpulan kami bukan perkumpulan yang formal, bukan pula sebuah 'geng', atau pun apalah itu namanya. Kami hanyalah orang-orang yang sederhana yang ditakdirkan bertemu. Kami tidak pernah memberi syarat yang sulit untuk bahagia, karena bagi kami, 'Bahagia itu sederhana'. Hanya dengan membentuk 'lingkaran kebahagiaan', berkumpul bersama, saling berbagi cerita, tawa, riang dan canda. Hal-hal sederhana itulah yang menjadikan kami sangat bahagia. Hal-hal sederhana itulah yang menjadikan ikatan kami sangat kuat.

Sekarang jarak kami terpisah sangat jauh sehingga intensitas kami untuk bertemu sangat kurang. Namun hal ini tidak jadi halangan bagi kami. Justru jarak ini telah menjadikan ikatan kami semakin kuat.
Kami dipisahkan karena kami memiliki tujuan masing-masing untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi. Kami memilih untuk mencari tempat lain dimana kami bisa mengukir karya kami. Sampai suatu saat nanti kami dapat bertemu dengan cerita yang berbeda.


FYORD
                                     

 <--- Andika                                           Aditya--->

<--- Chrisno                                     Faisal --->

<--- Radhitya                                             Ella --->










<--- Fuzi                                                      Indri--->

<--- dini                                      Ashri --->











Itulah kami
Sampai saat ini kami masih bersama
Kami sudah seperti keluarga
Suatu saat nanti, kami akan menceritakan karya-karya kami kepada anak-anak kami :)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

*Semangat mengukir karya-karya besar , Sahabat :)